Rabu, 12 November 2014

Selamat Hari Ayah

Selamat Hari Ayah, Bapak.
Maya tahu usia Bapak tidak muda lagi, tapi Bapak masih mau memeras keringat biar anak Bapak yang bungsu ini bisa sekolah setinggi apapun yang dimau.

Keluarga kita memang bukan tipe yang mudah mengungkapan cinta, tapi Maya yakin di setiap doa yang Bapak panjatkan sehabis solat, ada nama kami yang terselip di sana, dan itulah tanda cinta sebenarnya.

Terima kasih, Bapak.
Telah mendidik Maya secara tegas, tidak selalu menuruti apa yang Maya minta, dan tidak selalu memuji keberhasilanku. Maya tahu itu cara Bapak mengajarkan Maya untuk mandiri dan tidak mudah puas pada setiap pencapaian.

Sehat terus, Pak. Beri kami: Mas Eko, Ndul, Trekul, dan Maya kesempatan untuk bisa sukses dan memanusiakan hidup Bapak dan Mamah, karena selama ini Bapak dan Mamah terlalu sibuk jemput rezeki hingga tak sempat membahagiakan diri sendiri.

Maaf, di 20 tahun hidup Maya, Maya masih bergantung secara finansial pada Bapak dan Mamah. Maaf karena Maya gak pernah menyapa Bapak setiap telepon Mamah. Maaf karena masih kelu untuk ungkapkan rasa sayang secara langsung ke Bapak.

Semoga Bapak selalu sehat dan bisa berhenti merokok. Semoga rezeki Bapak makin lancar seiring lancarnya pertumbuhan uban yang tumbuh di kepala Bapak. Semoga Allah mengizinkan Maya untuk menjemput rezeki Maya, Bapak dan Mamah lewat tangan Maya sendiri, sehingga Bapak dan Mamah bisa istirahat di rumah. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar